Samaun Samadikun, Sosok yang Menjadi Gambar Doodle Tampilan Halaman Mesin Pencarian Google 15 April 2016

Oleh Unknown

Thursday, April 14, 2016

Bagikan :

Tweet

Pada hari ini, Jumat 15 April 2016, doodle seorang tokoh dari Indonesia, Samaun Samadikun, menjadi gambar yang terpampang di halaman depan mesin pencarian terbesar di dunia, Google. Hal ini dilakukan untuk memperingati hari lahir ke-85 Samaun Samadikun. Lalu sebenarnya siapa Samaun Samadikun yang menjadi model halaman mesin pencarian Google pada hari ini?

Samaun Samadikun yang telah memiliki gelar profesor ini lahir pada 15 April 1931 di Magetan, Jawa Timur. Beliau telah meninggal di Jakarta, pada 15 November 2006 yaitu pada umur 75 tahun). Prof. Samaun Samadikun memiliki istri bernama Roesdiningsih dan memiliki anak bernama M. Samawi dan Wisnu RP. Ia dikenal sebagai seorang sosok dosen teladan di Intitut Teknologi Bogor. Penampilan fisiknya sangat sederhana dan bersahaja tanpa mengurangi wibawa dan kehormatannya. Ia juga dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia.

Kariernya sebagai dosen diawali di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1957. Samaun adalah salah satu mahasiswa senior bangsa gelombang pertama yang direkrut sebagai dosen ITB. Beliau dan rekan-rekannya dikirim ke luar negeri untuk memperoleh gelar pascasarjana, dan kembali ke ITB untuk menjadi staff pengajar. Hal ini berkaitan dengan konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda bersangkutan dengan Irian Barat (sekarang Papua) yang menyebabkan hengkangnya dosen-dosen ITB yang berasal dari Eropa, dan menyebabkan kekosongan staf di ITB. Beliau menjadi profesor bidang elektronik tahun 1974. Semasa bertugas di ITB ia pernah menjabat sebagai ketua Jurusan Teknik Elektro (1964-1967), dan mendirikan sekaligus menjabat sebagai direktur pertama dari Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika ITB (1984-1989), yang sekarang dikenal sebagai Pusat Mikroelektronika ITB.

Tidak hanya berkarir sebagai seorang pendidik di ITB, ternyata Samaun Samadikun juga pernah berkarir di dunia politik Indonesia yakni menjadi  Anggota MPR RI sebagai Utusan Golongan selama lima tahun yakni pada tahun 1987-1992 sebagai utusan golongan. Pada saat menjabat sebagai Anggota MPR RI itulah beliau mendorong pemerintah Indonesia untuk berorientasi ekspor khususnya di industri elektronik dengan tujuan agar negara bisa menghasil devisa.

Sangat banyak jasa Prof. Samadikun untuk Indonesia terutama di bidang pendidikan. Prof. Samaun Samadikun adalah salah satu pendiri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (1986) dan salah satu pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Beliau juga turut menulis banyak publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan serta editor buku "mikroelektronika".

Tidak hanya itu, dunia ilmu pengetahuan pun mengakui jasa-jasanya di bidang elektronika, termasuk cita-citanya menjadikan kota Bandung sebagai "Kota Chip" di Indonesia. Beliau adalah sosok yang memprakarsai program Bandung High Technology Valley (BHTV). Ia selalu mendorong adanya investasi global untuk industri elektronika agar terbuka lapangan kerja di bidang ini. Kemajuan industri elektronika Indonesia harus diukur dari jumlah nilai ekspor dan jumlah lapangan kerja, baginya.

loading...

Prof. Samaun Samadikun mulai menderita sakit pada tahun 2004. Namun pada Oktober 2004 beliau berhasil menjalani operasi di Perth Australi. Setelah selesai menjalani operasi di Perth, ia kembali aktif menjalankan kegiatannya seperti sediakala. Namun pada bulan September 2006, penyakit yang sama kembali menyerangnya. Beliau sempat mendapatkan perawata sebelum akhirnya Beliau wafat dan menjadi berita nasional tanggal 15 November 2006 pukul 9.51 di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta. Kemudian beliau dimakamkan sehari setelahnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tag : Hot Issue